Skip to main content

Akibat Sering Menahan Emosi

Emosi apalagi marah tanpa disadari telah memicu berbagai macam gangguan pada tubuh. Memendam emosi atau perasaan tidak hanya berdampak pada gangguan psikis tetapi juga dapat berdampak langsung pada gangguan kesehatan tubuh. Ada beberapa penyakit yang terjadi jika Anda sering memendam emosi.

"Emosi dan perasaan trauma yang tidak ditangani dengan baik, lama-lama dapat menumpuk pada bagian tubuh dan berpotensi menimbulkan penyakit. Ini karena orang yang emosinya kacau otomatis imun tubuhnya turun, napas berantakan, suhu tubuh naik, depresi atau terlihat lebih tua, juga emosi negatifnya lama-lama menumpuk di bagian-bagian tubuh lain," ujar Irma Rahayu, Soul Healer dari Emotional Healing Indonesia (EHI) dalam acara Emotional Healing Group Therapy di Hotel Sofyan Betawi, Jakarta.

Berikut beberapa penyakit yang berhubungan dengan emosi, yaitu:
  1. Alergi, karena penyangkalan akan kekuatan dan kemampuan diri.
  2. Radang sendi, karena perasaan tidak dicintai, ditolak dan perasaan dikorbankan.
  3. Demam, karena perasaan marah yang tidak mampu diekpresikan.
  4. Ginjal, karena kekecewaan, perasaan gagal, rasa malu yang ditekan.
  5. Maag, karena takut, cemas, perasaan tidak puas pada diri sendiri.
  6. Penyakit paru-paru, karena putus asa, kelelahan emosional, luka batin.
  7. Sakit punggung, karena ketakutan akan uang, merasa terbebani.
  8. Sakit pinggang, karena rasa tidak dicintai, butuh kasih sayang.
  9. Jantung, karena rasa kesepian, merasa tidak berharga, takut gagal dan marah.
  10. Kanker, karena kebencian terpendam atau makan hati yang menahun.
  11. Diabetes, karena keras kepala, tidak mau disalahkan.
  12. Glaukoma, karena tekanan dari masa lalu dan tidak mampu memaafkan.
  13. Jerawat, karena tidak menerima diri sendiri, tidak suka pada diri sendiri.
  14. Pegal-pegal, karena ingin dicintai dan disayangi, butuh dipeluk dan kebersamaan.
  15. Obesitas, karena takut, ingin dilindungi, kemarahan terpendam, tidak mau memaafkan.
  16. Mata minus, karena takut akan masa depan.
  17. Mata plus, karena tidak mampu memaafkan masa lalu.
"Orang yang emosinya tenang, apapun yang dilihatnya lebih jelas. Bila Anda punya masalah lalu dibawa ibadah, mau sujud beribu-ribu kali kalau emosi Anda belum tenang akan percuma," lanjut Irma.
Menurut Irma yang sudah menangani lebih dari 5.000 klien yang bermasalah dengan emosi, cara terbaik untuk merespons emosi khususnya emosi marah adalah dengan mengeluarkannya dengan cara yang baik dan santun atau bicara baik-baik dengan orang yang membuat kita kesal.

"Misal Anda kesal dengan orang A, maka Anda harus menyampaikan pada orang itu bahwa Anda tidak suka dengan tindakan dia, tapi dengan cara yang halus, santun dan bukan marah-marah. Jangan melemparkan emosi kesal Anda pada orang lain, karena itu tidak menyelesaikan masalah. Jika sekiranya Anda tidak mungkin menyampaikannya, misal dia adalah bos atau orang yang punya jabatan tinggi, maka lakukan sending love.

Tetap bersikap baik pada dia sambil mendoakan dia hal-hal yang baik, semoga dia berubah dan berkah, atau berdoa untuk diri sendiri semoga mendapatkan hal-hal baik. Jangan Anda malah mendoakan yang jelek-jelek karena itu akan jadi emosi yang negatif untuk diri Anda sendiri," tutup Irma.

Selain tips mengatasi emosi di atas, ada juga beberapa tips untuk menahan emosi seperti yang saya muat di postingan Cara mengontrol dan mengendalikan emosi, yang semoga saja bermanfaat bagi Anda yang masih sering menahan emosi.

Comments

Popular posts from this blog

Akibat Sering Menahan Buang Air Kecil & ISK (Infeksi Saluran Kemih)

Dampak akibat menahan buang air kecil sangat fatal bagi kesehatan, selain menyerang organ ginjal juga dapat merugikan kesehatan secara menyeluruh. Sehingga penting untuk tidak menyepelekan masalah ini. Berikut ulasannya.

Pengertian, Jenis, Dampak Negatif Sampah

Sampah merupakan masalah yang tak pernah terselesaikan hingga saat ini, meskipun beberapa negara maju telah menindak tegas orang-orang yang suka membuang sampah sembarangan, namun belum juga membuat para pembuang sampah sembarangan menjadi jera, apalagi dengan negara berkembang yang bahkan belum memiliki undang-undang yang jelas mengenai permasalah ini.

Bahaya Beras Plastik (Beras Palsu)

Beras palsu atau beras plastik menjadi bahan pembicaraan hangat beberapa hari belakangan ini. Bahkan hingga tulisan ini dibuat, topik beras palsu selalu menjadi bahan pembicaraan di setiap berita. Hal ini semakin memperburuk kondisi kehidupan kita sehari-hari, ketika harga BBM naik dan seluruh harga kebutuhan pokok ikut melambung tinggi, kita kini harus lebih teliti untuk mengetahui mana beras palsu atau beras asli.