Bahaya Beras Plastik (Beras Palsu)

Beras palsu atau beras plastik menjadi bahan pembicaraan hangat beberapa hari belakangan ini. Bahkan hingga tulisan ini dibuat, topik beras palsu selalu menjadi bahan pembicaraan di setiap berita. Hal ini semakin memperburuk kondisi kehidupan kita sehari-hari, ketika harga BBM naik dan seluruh harga kebutuhan pokok ikut melambung tinggi, kita kini harus lebih teliti untuk mengetahui mana beras palsu atau beras asli.

Dari berbagai sumber menyatakan bahwa beras palsu atau beras plastik pertama kali ditemukan di Bekasi. Menurut Ibu Dewi Septiani, orang yang pertama sekali melaporkan kasus beras palsu, secara kasat mata tidak tampak perbedaan yang mencolok antara beras asli dengan beras palsu. Namun jika diperhatikan dengan seksama, ada beberapa perbedaan beras palsu/ beras plastik dengan beras asli.

Perbedaan beras asli dengan beras palsu.

1. Beda ukuran dan warna beras.

Munurut beliau (Ibu Dewi), jika diperhatikan maka akan terlihat perbedaan antara beras asli dengan beras palsu di sisi warna dan ukuran. Ukuran beras palsu lebih besar dibanding beras asli. Dan, beras plastik terebut lebih putih dan lebih mengkilat dibanding beras asli. Dan pada beras asli memiliki guratan dari bekas sekam padi yang tidak dimiliki oleh beras plastik.

2. Perbedaan beras sebelum dan setelah dimasak

Jika beras asli direndam di dalam air, maka air akan berubah warna menjadi putih. Sementara beras plastik jika direndam hasilnya tidak akan menyatu dan airnya tidak akan berubah menjadi warna putih.

Beras palsu jika ditekan dengan menggunakan 2 jari akan meninggalkan bekas berwarna putih, dan beras palsu tersebut akan hancur dengan mudah. Berbeda dengan beras asli yang meskipun sudah ditekan akan masih lebih pulen.

3. Tekstur beras

Beras asli memiliki tekstur kasar, rata-rata berwarna putih dan bening, meskipun tidak semua seperti itu. Namun beras palsu memiliki tekstur lembut dan licin, dan berwarna putih seluruhnya.

4. Rasa dan aroma beras

Beras asli terasa manis karena glukosa karbohidrat dalam beras terurai sempurna. Sedangkan beras palsu rasanya hambar/ tawar dan tidak berasa.

Akibat beras palsu

Pemerintah kota Bekasi mengungkapkan bahwa beras palsu tersebut mengandung polyfiner yang merupakan bahan baku pipa plastik. Diduga bahwa beras palsu ini berasal/ diimport dari China.

Dampak buruk beras palsu jika dikonsumsi jangka pendek dan dalam jumlah yang sedikit adalah mengakibatkan muntah-muntah atau diare. Jika dikonsumsi dalam jumlah yang banyak dan dalam jangka waktu yang panjang akan bersifat karsiogenik yang akan memicu penyakit kanker. Terutama kanker pencernaan.

Tidak hanya menyerang pencernaan, konsumsi beras plastik ini juga mampu mengakibatkan kanker paru-paru atau kanker hati, selain itu dikarenakan kekurangan nutrisi yang terkandung pada nasi bisa menimbulkan kerusakan pada rambut.

Selain berdampak buruk bagi kesehatan, efek beras palsu ini juga berdampak buruk di bidang perekonomian, hal ini dikarenakan banyaknya pedagang ataupun pembeli menjadi resah diakibatkan beredarnya beras palsu ini di pasaran. Meskipun jumlahnya tidak signifikan tapi tetap saja kasus ini sangat merugikan terutama mereka para pedagang jujur yang hanya menjual beras asli.