Skip to main content

Penyakit Diabetes

Kencing manis (diabetes mellitus) adalah kondisi di mana tubuh tidak dapat mengatur kandungan gula dalam darah sehingga glukosa atau gula yang biasanya diangkut menuju sel-sel tubuh sebagai sumber energi justru tercecer dalam aliran darah, bahkan ikut terbuang dalam air seni. Pengaturan gula darah oleh tubuh dilakukan dengan bantuan hormon insulin yang berasal dari pankreas.


Penyakit kencing manis (diabetes) pada umumnya diakibatkan oleh konsumsi makanan yang tidak terkontrol atau sebagai efek samping dari pemakaian obat-obat tertentu, berikut ini adalah faktor yang dapat menyebabkan seseorang beresiko terkena diabetes :
  • Faktor keturunan,
  • Kegemukan/ obesitas yang biasanya terjadi pada usia 40 tahun,
  • Tekanan darah tinggi,
  • Angka Triglycerid (salah satu jenis molekul lemak) yang tinggi,
  • Level kolesterol yang tinggi,
  • Gaya hidup modern yang cenderung mengkonsumsi makanan instan,
  • Merokok dan stres,
  • Terlalu banyak mengkonsumsi karbohidrat,
  • Kerusakan pada sel pankreas.
Jenis diabetes memang lebih dari satu, namun hampir semuanya memiliki efek yang sama fatalnya bagi kesehatan. Misalnya gangguan mata yang bisa berujung pada kebutaan, atau bahkan luka yang sulit untuk sembuh sehingga harus dilakukan amputasi.

Untuk mengetahui tentang jenis-jenis diabetes, di bawah ini akan dijelaskan tentang macam diabetes yang bisa terjadi pada manusia.

Diabetes Mellitus.

Penyakit kencing gula atau kencing manis identik dengan penyakit diabetes mellitus. Diabetes mellitus adalah suatu penyakit dimana terdapat glukosa dengan kadar yang cukup tinggi di dalam darah. hal ini disebabkan karena terjadi gangguan insulin, yaitu suatu hormon yang berperan penting dalam metabolisme glukosa dalam darah.

Lalu apa hubungannya dengan kencing manis? Disebut kencing manis dikarenakan tingginya kadar gula dalam darah akan menyebabkan urin mengandung gula/glukosa dalam jumlah yang cukup banyak. Berikut ini adalah jenis-jenis diabetes mellitus yang patut diketahui.
  • Diabetes mellitus tipe 1
    Penderita diabetes tipe 1 ini akan memerlukan tambahan insulin dari luar secara terus-menerus untuk mengatur metabolisme glukosa dalam tubuh. Jenis diabetes ini tergolong parah dan tidak bisa disembuhkan, sehingga penderitanya akan bergantung pada insulin seumur hidup.

    Diabetes tipe 1 ini biasanya diderita seseorang sejak kecil dan bukan karena faktor makanan atau faktor lain yang biasanya menyebabkan diabetes pada orang dewasa. Penderita diabetes tipe 1 ini pada umumnya memiliki tubuh yang kurus.

    Penderitanya juga dapat mengalami komplikasi berupa ketoasidosis, yaitu keracunan keton. Keton sendiri adalah hasil samping dari metabolisme, dan senyawa ini berbahaya.
  • Diabetes mellitus tipe 2
    Diabetes tipe 2 ini merupakan kebalikan dari tipe 1 dan paling banyak terjadi pada seluruh kasus diabetes. Penderita diabetes tipe 2 tidak tergantung pada tambahan/ suntikan insulin setiap hari seperti tipe 1.

    Diabetes ini umumnya terjadi akibat obesitas (kegemukan), pola hidup yang tidak sehat (terutama dalam hal makanan), maupun akibat stres yang berkepanjangan sehingga terjadi gangguan hormonal, khususnya hormon insulin.
  • Diabetes mellitus tipe 3
    Sebenarnya jenis-jenis diabetes yang paling dikenal hanya ada 2, yaitu tipe 1 dan 2. Tapi para ahli kemudian menemukan jenis diabetes yang baru dan disebut diabetes tipe 3.

    Tipe ini dikatahui setelah peneliti menemukan bahwa terdapat produlsi insulin yang terjadi dalam otak. Menurut para ahli, insulin yang ada di otak ini memang sangat berperan penting bagi sel otak. Namun, bila terjadi kekurangan insulin, sel otak akan terdegenerasi dan bisa menyebabkan penyakit Alzheimer.

Diabetes Insipidus.

Diabetes insipidus adalah salah satu dari jenis-jenis penyakit diabetes. Diabetes jenis ini memiliki jenis yang sangat mirip dengan diabetes mellitus. Perbedaannya terdapat pada air seni yang dikeluarkan penderita. Urin penderita diabetes insipidus tidak mengandung banyak gula/ glukosa seperti penderita diabetes mellitus.
Penyebab diabetes insipidus yang paling utama adalah terjadi gangguan hormon anti-diuretik yang berperan dalam menjaga keseimbangan jumlah dan kadar urin dalam ginjal. Sehingga penderita yang kekurangan hormon ini bisa sering buang air kecil dengan jumlah yang sangat banyak. Hal ini menyebabkan dehidrasi  yang membuat penderita merasa kehausan setiap saat.

Berikut ini adalah jenis-jenis diabetes insipidus yang harus pembaca ketahui.
  • Diabetes insipidus sentral.
    Penyebabnya adalah terjadi kekurangan arginina (jenis asam amino) pada hormon anti-diuretik yang bernama AVP atau vasopressin. Kurangnya asam amino ini membuat hormon tidak bisa bekerja secara optimal dalam proses pembuangan urin dari ginjal.
  • Diabetes insipidus nefrogenis.
    Penyebabnya adalah ginjal tidak peka atau tidak memberikan respon pada hormon anti-diuretik. Hal ini mengakibatnkan air seni menjadi sangat encer dan keluar dalam jumlah yang cukup banyak.
Kadar gula darah tinggi secara lambat laun akan mengakibatkan kerusakan pembuluh darah dan saraf yang mengakibatkan gangguan fungsi mata, ginjal dan saraf serta meningkatkan risiko serangan jantung, stroke dan impotensi.


Gejala diabetes

Pada diabetes tipe 2, kontrol gula darah dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup dan pola makan. Menurut berbagai penelitian, perubahan tersebut terbukti efektif menekan risiko diabetes. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk menyadari bila diabetes sudah ada dalam diri Anda. Sekitar 8.6% penduduk Indonesia menurut WHO mengidap diabetes, sayangnya banyak yang tidak menyadari sampai kasusnya menjadi kronis.

Seseorang dikatakan menderita diabetes bila kadar gula dalam darahnya di atas 126 mg/dl (puasa) atau 200 mg/dl (tidak puasa). Namun, kebanyakan gejala diabetes baru terlihat bila gula darah sudah di atas 270 mg/dl. Jangan mengandalkan gejala untuk mengetahui kehadiran diabetes. Satu-satunya cara yang akurat untuk mengetahuinya adalah dengan tes darah dan urin.

Gejala atau tanda-tanda diabetes yang umum terjadi adalah :
1.  Dehidrasi,
2.  Rasa haus terus-menerus (polidipsi),
3.  Peningkatan frekuensi kencing (Poliuri),
4.  Kelelahan,
5.  Penurunan berat badan,
6.  Gangguan penglihatan,
7.  Penyembuhan luka yang lama,
8.  Koordinasi gerak anggota tubuh terganggu,
9.  Sering kesemutan dan gatal-gatal pada tangan dan kaki.

Bagi penderita diabetes secara prinsip dapat hidup normal asalkan disiplin menjalani empat (4) modalitas utama yaitu mengikuti penyuluhan agar paham dan mandiri mengatasi diabetes, mengatur pola makan, melakukan olah raga secara teratur dan terapi obat-obatan. Bahkan seseorang penderita diabetes tidak perlu mengkonsumsi obat-obatan bila disiplin dalam memantau kadar gula darah dan melakukan pengontrolan terhadap pola makan, serta melakukan olahraga secara teratur.



Sumber :
http://majalahkesehatan.com/tanda-tanda-kencing-manis/

Comments

Post a Comment

Terima kasih atas kunjungan Anda, jangan lupa untuk membagikan artikel ini. Silakan berkomentar dan no spam!! Komentar yang berisi spam tidak akan diterbitkan.

Popular posts from this blog

Pengertian, Jenis, Dampak Negatif Sampah

Sampah merupakan masalah yang tak pernah terselesaikan hingga saat ini, meskipun beberapa negara maju telah menindak tegas orang-orang yang suka membuang sampah sembarangan, namun belum juga membuat para pembuang sampah sembarangan menjadi jera, apalagi dengan negara berkembang yang bahkan belum memiliki undang-undang yang jelas mengenai permasalah ini.

Akibat Sering Menahan Buang Air Kecil & ISK (Infeksi Saluran Kemih)

Dampak akibat menahan buang air kecil sangat fatal bagi kesehatan, selain menyerang organ ginjal juga dapat merugikan kesehatan secara menyeluruh. Sehingga penting untuk tidak menyepelekan masalah ini. Berikut ulasannya.

Anemia

Anemia adalah keadaan dimana jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pembawa oksigen) dalam sel darah merah berada dibawah normal. Sel darah merah mengandung hemoglobin, yang memungkinkan mereka mengangkut oksigen dari paru-paru dan mengantarkannya ke seluruh bagian tubuh.