Anti Rokok, Jangan Berlebihan

Melihat banyaknya kampanye anti rokok yang saya temukan di berbagai media online sedikit membuat saya mengernyitkan dahi, mereka haters rokok berbondong-bondong menyuarakan bahwa rokok itu tidak baik bagi kesehatan, merugikan orang sekitar, dan berbagai macam alasan lain menyudutkan perokok.

Tidak ada yang salah dengan apa yang mereka katakan, merokok memang kurang baik untuk kesehatan, tapi apakah kita harus menganggap tembakau (bahan dasar rokok) layaknya seorang teroris yang harus dibumi hanguskan dari masyarakat?

Saya geli sewaktu melihat suatu bacaan di media sosial, katanya dalam setahun ada ribuan, malah jutaan orang meninggal akibat rokok. Nah pertanyaannya, apakah dengan tidak merokok Anda akan bisa hidup lebih lama atau malah bisa hidup selamanya??? Jangan sampai menjengkali Tuhan, karena sebelum dilahirkan Anda telah teken kontrak kepada Tuhan kapan Anda akan dipanggil kembali.

Ada juga mengatakan bahwa "bayangkan berapa banyak duit yang sudah anda bakar karena merokok".

Sedikit penjelasan dari pengalaman saya, saya adalah perokok hingga saat ini juga. Suatu hari saya pernah jatuh sakit, kata dokter saya terkena ISPA (infeksi saluran pernafasan atas) *mohon maaf kalau singkatannya salah. Saya dianjurkan untuk tidak merokok selama pengobatan, dan saya lakukan saran dokter tersebut.

Seminggu saya berhenti total merokok, dan saya rasakan dalam seminggu tersebut adalah, nafsu makan saya bertambah, dan lebih sering jajan *ingat!! jajan, bukan j-a-j-a-n. you know what i mean. Tapi tetap saja pengeluaran saya masih sama sewaktu saya masih merokok, cuma bedanya satu dihabiskan untuk beli rokok, satu lagi dihabiskan buat beli makanan/ jajan.

Jadi intinya merokok atau tidak merokok tidak mempengaruhi pengeluaran.

Next, ada juga yang mengatakan bahwa merokok itu merugikan kesehatan. Kalau dulu para anti rokok mengatakan "merokok dapat menyebabkan kanker, impotensi, blablabla.." dan biasanya kata itu dibalas oleh perokok dengan kata "itu kalau merokok dapat *rokok gratisan. tapi kalau merokok beli kan tidak". Tidak tahu sekarang balasan para perokok jika sekarang peringatannya sudah berubah "Merokok membunuhmu"

Kembali ke topik, memang benar merokok merugikan kesehatan. Saya tidak membantahnya.

Kembali kewaktu seminggu saya berhenti merokok. Sedikit melihat makanan saya langsung ingin melahapnya, tanpa pikir panjang apakah itu jajanan/ makanan sehat atau tidak sehat. Jika diperhatikan memang benar, tubuh akan lebih segar tanpa rokok juga nafsu makan bertambah. Tapi saya tidak sadar baik atau buruk makanan yang saya konsumsi tersebut. 

Jika makanan itu adalah jenis makanan sehat tidaklah masalah, bagaimana jika makanan itu tidak sehat seperti fastfood/ junk food, jajanan yang banyak mengandung penyedap rasa, atau jajanan yang menggunakan bahan baku yang tidak sehat? Apakah Anda tergolong orang-orang berbadan sehat meskipun Anda bukanlah seorang perokok?

Kalau merokok sakitnya paru-paru, kalau tidak merokok sakitnya rupa-rupa.

Perokok aktif dan perokok pasif, dan hal ini bisa dikaitkan dengan perokok beretika dengan perokok tidak beretika. 

Kata mereka perokok pasif lebih berbahaya dibanding perokok aktif. Lelucon para perokok biasanya mengatakan "kalau begitu jadi perokok aktif aja, biar ga berbahaya". Tapi saya tidak menyarankan itu.

Menurut wikipedia  "...Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap. "Namun konsentrasi racun perokok aktif bisa meningkat jika perokok aktif kembali menghirup asap rokok yang ia hembuskan."

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna..."

Pertanyaan saya, apakah adil jika udara tercemar tapi hanya perokok yang disalahkan? Apakah asap kenderaan yang Anda gunakan tidak ikut meramaikan pencemaran udara? Pernah marah kepada mereka? Seberapa garang kampanye Anda dibanding kampanye anti rokok?

Atau asap dari orang yang membakar sampah di sekitar Anda, yang asapnya anda 'nikmati'. Kampanye apa yang anda lakukan atas pencemaran udara itu? Untuk pencemaran udara lainnya silakan Anda lihat lagi sekitar Anda, karena Anda lebih tahu dibanding saya.

Asap rokok memang mencemari udara, tapi apakah Anda bisa menjadi orang yang adil?

Kalau diatas merupakan sedikit 'bantahan' saya tentang tanggapan para haters rokok,  mari sedikit merenung.

1. Berapa ribu manusia yang bisa memperoleh penghasilan (pekerjaan) dari pabrik rokok? Mulai dari petaninya, pengusaha rokok, dan karyawannya. Mungkin saja dari penghasilannya tersebut digunakan untuk menafkahi keluarganya. Bayangkan jika tidak ada rokok, berapa banyak lagi bertambah perngangguran. Pengagguran meningkat artinya kejahatan pasti meningkat. Anda mau jadi korban kejahatan?

2. Berapa banyak pemasukan negara dari rokok? Dalam setahun, Trilyunan Rupiah masuk ke kas negara hanya dari sektor cukai rokok. Bandingkan dengan setoran Anda ke negara!! Dan buka mata Anda, mungkin saja fasilitas negara yang Anda nikmatin itu berasal dari pajak/ bea cukai rokok.

Baca disini biar lebih jelas.

3. Tahukah Anda, ternyata tembakau *bahan dasar rokok terbaik di dunia berasal dari mana? Indonesia!!! YA INDONESIA. Alam Indonesia sangat cocok dengan tembakau. Malah tembakau ini menjadi komoditi eksklusif di Eropa. Jadi mana yang patut Anda banggakan, tembakau Indonesia atau temu langsung dengan boyband Korea?

Selain itu tembakau tidak hanya bisa menjadi rokok, untuk kegunaan lain dari tembakau akan dibahas di postingan selanjutnya.

Jika Anda berlapang dada mungkin sekarang Anda akan merenung melihat ke 2 point diatas. Mungkin tersirat 'sedikit' rasa syukur karena adanya rokok, tapi jika masih tidak terima itu terserah Anda. 

Tapi saya juga yakin Anda pasti mengernyitkan dahi karena bagi Anda yang tidak ingin 'menikmati' rokok  atau asapnya secara langsung.  Pertama saya katakan, janganlah membenci perokok, tapi bencilah kepada perokok yang tidak beretika. 

Perbedaan antara perokok yang beretika dan tidak hanya satu, yaitu sifat saling menghargai. Jadi hargailah yang menghargai Anda dan terserah Anda memperlakukan orang yang tidak menghargai Anda, karena saya ingin dihargai makanya saya harus terlebih dahulu menghargai.

Saran saya untuk bukan perokok.

1. Jika mulai merasa tidak nyaman dengan asap rokok di sekitar Anda, maka berilah kode jika Anda segan menegur si perokok, kode itu bisa saja seperti, menutup hidung dan mulut, atau batuk, terserah mau batuk sungguhan ataupun dibuat-buat.
   
   
2. Bagi Anda yang memiliki rasa menghargai yang tinggi atau terlalu tinggi malah, bisa saja pergi ke tempat lain dimana Anda merasa nyaman tanpa asap rokok.
3. Jika Anda sudah melakukan 2 point diatas tapi belum ada tindakan respek dari perokok, jangan takut untuk menegur dengan sopan, dan mengatakan bahwa asap rokoknya mengganggu Anda. Ini merupakan batas terakhir dari seorang perokok yang beretika, jika sudah ditegur pasti akan mematikan rokoknya atau si perokok pergi menjauh.
4. Dan jika point ke 3 tidak berhasil, tapi pastikan terlebih dahulu kalau si perokok tidak merokok di smoking area. Anda harus menegur dengan suara tinggi (bukan marah) kepada si perokok, jika tidak berhasil juga, terserah Anda untuk melakukan tindakan apa (jangan tindakan melanggar hukum), karena si perokok jenis ini adalah contoh sikap yang tidak bisa menghargai.

Saran untuk perokok

1. Merokoklah di tempat yang sudah disediakan, meskipun saya tahu bahwa merokok itu tidak nikmat kalau diatur-atur, tapi demi kebaikan orang banyak, mengalah sedikit adalah pilihan bijak.
2. Peka terhadap 'kode' orang di sekitar jika Anda merokok di tempat/ ruang umum, jika Anda melihat orang di sekitar Anda sudah menutup hidung, batuk-batuk (pura-pura atau tidak), itu tandanya Anda harus rela untuk mematikan rokok Anda.
3. Jangan marah kalau ditegur kalau rokok Anda sudah mengganggu orang di sekitar. Menjauhlah bila perlu.
4. Jangan pernah merokok jika ada bayi di sekitar Anda meskipun tidak ada yang memberikan 'kode' ataupun yang menegur.

Kebaikan dan keburukan pasti akan terus berdekatan selama bumi masih berputar, ada banyak cara menyampaikan sesuatu yang tidak kita sukai tanpa harus menggunakan kekerasan. Ingatlah harimau saja terlahir untuk memangsa/ membunuh masih bisa dijinakkan, apalagi manusia.

Janganlah terlalu menilai rendah perokok, karena belum tentu Anda lebih baik dibanding mereka, dan janganlah terlalu seenaknya menghisap rokok Anda jika orang di sekitar Anda tidak nyaman karena asap rokok Anda.